Oleh: Deniz Dinamiz
Bagi
kamu yang suatu saat ingin punya pekerjaan, maukah kamu punya penghasilan uang
jutaan, bahkan milyaran? Inginkah kamu berpenghasilan uang 2M tiap bulan,
menjadi pemimpin perusahaan pilihan, punya rumah idaman, ditambah mobil pribadi
bukan sewaan? Syaratnya cuma satu: Kamu JUAL agama dan keyakinanmu. Kamu
manggut setuju dengan berbuat korup dan curang dalam mencari penghasilan. Mau?
Kalau
kamu tidak tahu untuk apa kamu mencari rizki di dunia ini, pasti sudah dengan
mudah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya.
“Dan
tidak ada satu pun hewan melata di muka bumi ini, kecuali rizkinya telah
ditetapkan Allah…” (Q.S. Hud ayat 6)
Nah,
hewan melata saja dijamin rizqinya. Apalagi kita? Jadi tiap makhluk sudah
ditentukan jatah rizki-nya. Lalu buat apa kita belajar dan bekerja? Bukankah
untuk mencari rizki?
Islam
menjadikan proses mencari ilmu dan berusaha bekerja sebagai bagian dari ibadah
dan cara mendekatkan diri kepada Allah.
“Sesungguhnya
ruh Qudus (Jibril) telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak
akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rizki-nya.
Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rizki…”
Perhatikan.
Kita diperintahkan untuk bertakwa dan menjaga cara kita mencari rizki. Dan
hadits ini masih ada lanjutannya..
“
… Jangan sampai tertundanya rizki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara
bermaksiat kepada Allah. Karena rizki di sisi Allah tidak akan diperoleh
kecuali dengan taat kepada-Nya.” (Hadits riwayat Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129
dan Thabrani)
Sudah
jelas bagaimana Islam mengatur segala sesuatunya. Termasuk dalam cara mencari
rizki dalam hidup ini. Ingat: rizki tidak hanya berupa uang atau harta. Dia
bisa dalam berbagai rupa. Bisa berupa keluarga yang menyayangi, tetanggga yang
baik hati, teman yang peduli, rumah dan alam yang nyaman dihuni, dan segala
macam pemberian Allah untuk diri kita.
Itulah
mengapa rizki berasal dari bahasa Arab, yaitu razaqo-yarzuqu-rizq, yang berarti
“pemberian”. Secara istilah, rizki adalah apa saja yang diberikan Allah SWT
yang diperoleh manusia.
Sejatinya,
pemberian paling penting dari Allah untuk kita adalah Iman dan Islam di dalam
hati kita. Karena inilah yang akan membawa kepada kebahagiaan sejati: Sukses di
dunia dan Surga di akhirat. Maka, sudah seharusnya kita belajar dari teladan
Rasulullah. Beliau bahkan rela kehilangan dunia demi menjaga tegaknya agama
Islam di muka bumi ini. Ingatkah kalian akan kisah Rasulullah yang satu ini?
Ketika
itu Nabi kita tercinta telah diangkat menjadi Nabi oleh Allah. Beberapa waktu
setelah itu, secara terang-terangan Nabi mencela berhala-berhala yang disembah
kaum Quraisy Mekah. Orang kafir Quraisy takut hilangnya kekuasaan mereka dalam
hal agama dan juga perdagangan jika sampai orang-orang tidak lagi menyembah
berhala mereka. Mereka takut kehilangan penghasilan mereka karena dakwah Nabi.
Orang-orang
kafir itu pun me-lobby paman Rasulullah yang nggak pernah berhenti melindungi
keponakannya itu,
“Kami
tidak akan tinggal diam terhadap orang yang memaki nenek moyang kita dan
mencela berhala-berhala kita! Sebaiknya kamu suruh dia diam atau sama-sama kita
lawan dia hingga dia atau kami BINASA!”
Mendengar
hal ini, maka dipanggilnya Nabi Muhammad dan diceritakannya tentang hal ini.
Lalu Abu Thalib berkata,
”Jagalah
aku, begitu juga dirimu. Jangan aku dibebani hal-hal yang tak dapat kupikul...”
Nabi
Muhammad menoleh kepada pamannya, seraya berkata,
“Paman,”
jawab Rasulullah, “demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan
kananku dan meletakkan bulan di tangan kiriku, dengan maksud supaya aku
meninggalkan tugasku ini, sungguh tidak akan kutinggalkan! Biar nanti Allah
yang akan membuktikan kemenangan itu di tanganku atau aku binasa karenanya.”
Terpesona
Abu Thalib oleh jawaban itu, lalu dipanggilnya lagi keponakannya dan dikatakan
kepadanya, “Anakku, katakanlah sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau
bagaimanapun juga!”
Rasul
yakin bahwa berdakwah dan membela Islam adalah perjuangan untuk meraih
ridhoNya. Meski itu berarti bertaruh harta terkuras, tubuh dilindas, bahkan
nyawa dirampas!
Maka
ingatlah: Rizki sejati yang dibawa sampai surga, hanyalah rizki dan harta yang
dicari dengan halal dan digunakan untuk meraih ridhoNya. Harta yang dikumpulkan
di dunia? Hanya akan ditinggal mati untuk anak cucu keturunan kita. Carilah
Rizki Sejati! <>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar